Aspek Pemasaran Dalam Berwirausaha
Definisi Umum Manajemen Usaha dan Bisnis
Pengertian manajemen usaha dan bisnis adalah proses mengelola untuk menciptakan sesuatu yang baru (lain alias berbeda dengan yang telah ada), dengan menggunakan suatu modal baik waktu, tenaga ataupun uang beserta resiko yang mungkin akan terjadi dengan tujuan untuk mencapai kepuasan, keuntungan serta kebebasan pribadi.Kita sering membahas tentang manajemen, kita ulangi lagi manajemen merupakan semua aktivitas manusia dalam sebuah organisasi dengan menggunakan sumber daya serta fasilitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu.
Definisi Kewirausahaan
Sedangkan kewirausahaan adalah sebuah proses untuk menciptakan sesuatu yang baru (lain alias berbeda dengan yang telah ada), dengan menggunakan suatu modal baik waktu, tenaga ataupun uang beserta resiko yang mungkin akan terjadi dengan tujuan untuk mencapai kepuasan, keuntungan serta kebebasan pribadi.
C. Aspek-Aspek Manajemen
Aspek
manajemen dan organisasi merupakan aspek yang membahas mengenai
manajemen dan pengorganisasian dalam rangka melaksanakan proyek
tertentu.
Aspek
Manajemen merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari beberapa aspek
kajian dalam sebuah laporan studi kelayakan bisnis. Keberhasilan suatu
proyek/kegiatan yang telah dinyatakan feasible untuk
dikembangkan, sangat dipengaruhi oleh peranan manajemen dalam pencapaian
tujuan proyek/kegiatan. Aspek manajemen dalam studi kelayakan bisnis
menyangkut fungsi-fungsimanajemen secara umum/makro, yang meliputi
fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan (POAC).
Adapun penjabaran dari fungsi-fungsi manajemen tersebut diatas, diuraikansebagai berikut :
1. Perencanaan
Dalam semua
kegiatan yang bersifat manajerial untuk mendukung usaha-usaha pencapaian
tujuan, fungsi perencanaan haruslah dilakukan terlebih dahuludaripada
fungsi-fungsi pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.Pada
prinsifnya perencanaan ditetapkan sekarang dan dilaksanakan
sertadigunakan untuk waktu yang akan datang, sehingga perencanaan
merupakanfungsi dasar bagi seluruh fungsi-fungsi manajemen.Sebelum masuk
kedalam proses Perencanaan, ada baiknya memahami bagaimana
bentuk-bentuk perencanaan itu sendiri. Perencanaan memiliki
bentuk-bentuk sebagai berikut :
a. Tujuan (objective)
Merupakan
suatu sasaran dimana kegiatan itu diarahkan dan diusahakanuntuk sedapat
mungkin dicapai dalam jangka waktu tertentu, dan diketahuioleh semua
orang yang terlibat.
b. Kebijakan (Policy)
Adalah suatu
pernyataan atau pengertian untuk menyalurkan pikiran dalam mengambil
keputusan terhadap tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan.Karena
kebijakan ini biasanya tidak tertulis, maka seringkali sulit untuk
dipahami oleh para bawahan.
c. Strategi (Strategy)
Merupakan
tindakan penyesuaian dari rencana yang telah dibuat. Perlunyadiadakan
penyesuaian disebabkan oleh adanya berbagai macam reaksi. Karena itu
dalam membuat strategi haruslah memperhatikan beberapa faktor seperti
ketepatan waktu, ketepatan tindakan yang akan dilakukan dan
lainsebagainya.
d. Prosedur (Procedure)
Merupakan
rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan untuk waktumendatang. Adanya
prosedur akan lebih memudahkan pelakanaan semuaaktivitas dalam
organisasi.
e. Aturan (Rule)
Adalah suatu tindakan yang spesifik dan merupakan bagian dari prosedur.
f. Program (Programe)
Merupakan
campuran antara kebijakan prosedur, aturan dan pemberian tugasyang
disertai dengan suatu anggaran (budget); semuanya ini akan menciptakan
adanya tindakan. Dalam organisasi, biasanya program dibuat dalam dua
macam, yakni Program Umum dan Program Khusus. ProgramUmum meliputi
seluruh organisasi, sedangkan program khusus hanyamencakup
kegiatan-kegiatan dari masing-masing bagian yang ada dalam organisasi
tersebut.
2. Pengorganisasian
Setiap
organisasi memiliki tiga komponen pokok, yaitu
:1.Personalia;2.Fungsi;3.Faktor-faktor fisik pengorganisasian merupakan
sebuah proses menciptakan hubungan antara berbagai fungsi, personalia
dan faktor-faktor fisik agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat
bermanfaat serta terarah pada suatu tujuan
Hubungan-hubungan
yang timbul didalam organisasi dapat berbentuk :1.Hubungan Informal
lebih banyak menyangkut pada hubungan manusiawi, seperti
hubungan-hubungan diluar tugas/pekerjaan, dan hubungan-hubungan lain
yang bersifattidak resmi. 2.Hubungan Formal Merupakan bentuk hubungan
yang dilakukan dengan sengaja. Secara resmihubungan formal ini
ditunjukkan didalam bagan organisasi, pedoman organisasi atau deskripsi
jabatan yang ada. Dalam hubungan formal terdapat tiga hubungan dasar,
yaitu :
- Tanggung jawab
- Wewenang
- Pertanggungjawaban
Pengelompokan
kegiatan atau aktivitas serta tenaga kerja ke dalam bagian- bagian
didalam sebuah organisasi dapat didasarkan pada beberapa faktor, yaitu :
- Didasarkan pada suatu angka;
- Didasarkan pada waktu;
- Didasarkan pada fungsi perusahaan;
- Didasarkan pada luas daerah operasi;
- Didasarkan pada jenis barang yang dihasilkan;
- Didasarkan pada jenis langgganan.
Setiap bentuk struktur organisasi yang baik harus memiliki dua karakteristik dasar, yaitu :
a. Keseimbangan dalam organisasi
Sebuah
organisasi dapat dikatakan imbang bilamana kepada masing-masing
bagian/fungsi dialokasikan modal dan tenaga kerja yang sesuai dengan
kontribusi yang dihasilkan guna pencapaian tujuan.
b. Fleksibel,
Merupakan
kemampuan dari struktur organisasi untuk menyesuaikan diriterhadap semua
perubahan-perubahan yang terjadi, seperti perubahan kegiatan, jumlah
karyawan dan kemampuan kerja, formasi jabatan dansebagainya.Adapun
proses pengorganisasi adalah sebagai berikut :
– Menetapkan alokasi tenaga dan kemampuan kerja serta faktor-faktor pendukung lainnya;
– Penentuan dan pengelompokkan fungsi, beban kerja serta tanggung jawab bagi semua anggota organisasi;
– Pendelegasian wewenang berdasarkan hierarki tanggung jawab dari masing-masing kelompok;
– Menetapkan standar kerja sebagai bagian dari bentuk pertanggung jawaban.
3. Identitas Proyek (nama, bentuk, badan usaha, pelaksana, dll)
Indentitas
atau merek (brand) adalah suatu identitas yang mengkomunikasikan suatu
janji dari manfaat yang diberikan suatu manajemen perusahaan. Identitas
merek diciptakan dari salah satu atau elemen-elemen berikut: nama, logo,
simbol, warna, jenis huruf, desain kemasan, dan desain atau penampakan
produk itu sendiri. Ornament bintang tiga Mercedes Benz adalah bagian
dari identitas merek Mercedes, sama seperti bintang lima pada sepasang
sepatu olah raga adalah identitas merek dari Converse, suatu perusahaan
sepatu atletik yang telah malang melintang lebih dari 75 tahun di pasar.
Nama perusahaan bisa saja menjadi suatu merek. Merek perusahaan sering
dianggap sebagai merek yang memayungi atau sebagai bendera. IBM, Intel,
dan Sony adalah contohnya.
Identitas
produk adalah suatu identitas yang diciptakan intuk individu produk atu
lini produk. Marlboro, Tide, Jello adalah contoh dari merek produk.
Sebagian besar masyarakat mengenal uji rasa mata tertutup. Ini merupakan indikasi yang jelas tentang nilai dari
sekitar produk. Tidak diragukan bahwa sekitar produk (product surround)
adalah penentu utama keberhasilan pengiklanan. Ketika suatu perusahaan
membeli perusahaan lain, seperti pasa kasus Ford dan Jaguar, sering
sekali terbukti bahwa nilai dari akuisisi bukanlah pada asset nyata yang
muncul pada neraca perusahaan, seperti nilai asset pabrik dan
peralatan, melainkan nama merek milik perusahan yang diakuisisi.
Juga telah menjadi fakta bahwa nama merek mulai diabaikan, dimulailah apa yang dinamakan sebagai peluncuran komuditas (commodity slide).
Hal ini disebabkan karena karakteristik fisik suatu prosuk menjadi
semakin sulit dibedakan dan semakin mudah ditiru. Ketika suatu produk
berada dalam kategori peluncuran, keputusan pembelian cenderung dibuat
berdasarkan harga atau ketersediaan.
4. SDM
SDM sebagai
salah satu unsur penunjang organisasi, dapat diartikan sebagai manusia
yang bekerja dilingkungan suatu organisasi (disebut personil,
tenagakerja, pekerja/karyawan); atau potensi manusiawi sebagai penggerak
organisasi dalam mewujudkan eksistensinya;
Mengelola
SDM dieraglobalisasi bukan merupakan hal yang mudah. Oleh karena itu,
berbagai macam suprastruktur dan infrastruktur perlu disiapkan untuk
mendukung proses terwujudnya SDM yang berkualitas. Perusahaan yang ingin
tetap eksis dan memiliki citra positif dimata masyarakat tidak akan
mengabaikan aspek pengembangan kualitas SDM-nya. Oleh karena itu peran
manajemen sumberdaya manusia dalam organisasi tidak kecil,bahkan sebagai
sentral pengelola maupun penyedia SDM bagi departemen lainnya.
Manajemen sumberdaya manusia dapatd iartikansebagai kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atas
pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi
pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya manusia
untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi dan masyarakat atau dengan kata lain, secaralugas MSDM dapat diartikan sebagai
kegiatan perencanaan, pengadaan, pengembangan, pemeliharaan dan
penggunaan SDM dalam upaya mencapai tujuan individual maupun
organisasional.
Komentar
Posting Komentar